Kamis, 16 Juni 2011

Bermula dari Hati

Sopian Muhammad



Hati adalah letak cinta dan kasih sayang bersemayam. Curahan cinta dan kasih sayang yang selalu diharapkan dari suami/istri terletak di hatinya. Siramilah hati sang suami/istri dengan segala sikap dan perilaku yang dapat menyenangkan hatinya. Bermain dan nyanyikanlah simponi cinta dan kasih sayang dalam kehidupan berumah tangga yang kunci dasarnya adalah: MENYENTUH HATINYA.
Banyak suami/istri yang mengabaikan pentingnya peranan hati. Maka tidak mengherankan apabila banyak juga para suami/istri yang kemudian tidak lagi mencintai dan menyayangi pasangannya.
Ingatlah selalu, bahwa perasaan itu sangat halus. Begitu halusnya, seorang istri/suami seringkali tidak menyadari bahwa sikap dan perilakunya selama ini ternyata telah menimbulkan gumpalan perasaan-perasaan tidak menyenangkan dalam hati pasangannya. Apabila gumpalan-gumpalan itu tidak segera mencair, niscaya lambat laun seorang suami/istri akan mengeras dan bereaksi dengan berbagai sikap dan perilaku yang sudah pasti tidak diharapkan pasangannya.
Berbagai hal yang harus selalu diperhatikan berkenaan dengan hati:
• Sebagian “hati” kita adalah juga milik sang suami/istri. Begitu pula sebaliknya. Jadi, kita tidak bisa menyenangkan hati sendiri sementara kita tidak mempedulikan hati suami/istri. Tetapi jika kita mampu menyenangkan hati pasangan tetapi hati kita sendiri sesungguhnya merasa kurang senang – selama yang dilakukan itu tidak menyimpang dari norma agama – sesungguhnya kita telah menunjukan kebesaran hati.
• Berinstrospeksi dan berempati adalah sikap yang sangat penting untuk bisa menyelami hati suami/istri. Berinstrospeksi berarti kita mengevaluasi kekurangan dan kelemahan diri. Sedangkan berempati berarti kita berusaha memahami perasaan dan keinginan pasangan.
• Jagalah hati dari segala noda-noda dosa. Sebab noda-noda dosa hanya akan membuat hati menjadi keras dan kasar. Mengingat dan menyebut-nyebut asma-Nya sangat dianjurkan untuk melembutkan hati .
Seandainya seorang suami/istri tidak mencintai dan menyayangi pasangan hidupnya, jawaban sederhananya adalah karena semuanya BERMULA DARI HATI. Jangan biarkan hati kosong. Isilah hati dengan rasa cinta terhadap suami atau istri. Ingat kebaikan-kebaikannya. Maafkan kesalahan-kesalahannya. Tunjukkan begitu besarnya perhatian kita terhadapnya.
Begitu pula dengan atau terhadap anak. Tunjukanlah hal yang serupa agar hati ditumbuhi dengan perasaan-perasaan memuliakan sehingga diri kita pun dimuliakan Tuhan. (MI-Spn)

Tidak ada komentar: