Kamis, 16 Juni 2011

Hidup Sehat dengan Meneladani Rasulullah


Sopian Muhammad


Dalam semua hal, Muhammad Rasulullah Saw memang merupakan teladan yang baik (uswatun hasanah). Coba kita cermati sikap-sikap beliau, rutinitas beliau, atau kegemaran beliau. Ternyata, dibalik semua itu terkandung berbagai keutamaan. Termasuk keutamaan yang memiliki pengaruh positif bagi kesehatan. Baik kesehatan secara jasmani (tubuh), maupun kesehatan secara rohani (kejiwaan).
Seperti apakah sikap, rutinitas, atau kegemaran beliau yang berdampak pada kesehatan jasmani dan rohani itu? Berikut ini diantaranya:

1) Bangun tidur sebelum waktu subuh. Sebelum subuh, Rasulullah Saw bangun dari tidurnya untuk mendirikan shalat Subuh. Bahkan jauh sebelumnya, yakni pada sepertiga malam terakhir, beliau pun sudah terbiasa bangun dan melaksanakan shalat malam (qiyamul lail).
Menurut seorang ahli kesehatan, udara pada sepertiga malam terakhir dan waktu subuh, kaya dengan oksigen serta belum tercemari polutan. Hal ini sangat bermanfaat bagi optimalisasi metabolisme tubuh sehingga membantu menjaga vitalitas.
Selain itu, memulai hari dengan membiasakan bangun subuh, berdampak pada tumbuhnya semangat untuk menjalani rutinitas keseharian. Kemudian, secara psikis, membiasakan bangun pada waktu subuh, juga dapat memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.





2) Memperbanyak shalat sunah. Menyegerakan shalat (wajib) dan memperbanyak shalat sunah adalah kebiasaan Rasulullah yang tidak pernah ditinggalkan. Di samping sebagai suatu bentuk ritual ibadah kepada Allah Swt, berdasarkan suatu penelitian, gerakan-gerakan dalam shalat memiliki pengaruh yang baik bagi optimalisasi metabolisme tubuh dan kesehatan. Kini sudah banyak tulisan yang mengungkap mengenai kesehatan di balik setiap gerakan dalam shalat.
3) Menjaga kebersihan. Menjaga kebersihan (dan kerapihan) adalah kebiasaan lain dari pola hidup Rasulullah Saw. Dari sekian kebiasaan beliau dalam menjaga kebersihan, diantaranya adalah – sekurang-kurangnya – dengan mencuci rambut dan memotong kuku setiap hari Kamis atau Jum’at.
Untuk menjaga kebersihan atau kesehatan mulut dan gigi, pada pagi hari, Rasulullah biasa memakai siwak. Siwak mengandung flour yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi. Sikat gigi dengan menggunakan odol secara rutin adalah rutinitas yang kini sudah biasa dilakukan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Sedangkan bersiwak menjadi salah satu sunah Nabi yang memiliki keutamaan tersendiri.
Di samping itu beliau pun tentunya tidak lupa untuk senantiasa membersihkan anggota tubuhnya, baik melalui mandi ataupun wudlu. Bagi Rasulullah – dan kita sebagai umatnya – menjaga kebersihan tidak sekadar sebagai pangkal dari kesehatan. Lebih dari itu, menjaga kebersihan merupakan sebagian dari iman.
4) Senang berjalan kaki. Kebiasaan lain Rasulullah Saw adalah kegemarannya berjalan kaki. Entah itu ke masjid, mengunjungi sahabat, ke medan jihad, dan sebagainya.
Berjalan kaki merupakan kebiasaan yang baik bagi kesehatan. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, sehingga pori-pori terbuka dan peredaran darah pun menjadi lancar.
Menurut hasil penelitian, kebiasaan berjalan kaki sangat baik untuk mencegah penyakit jantung, ataupun berbagai penyakit lainnya.
Inti pembahasan ini adalah pentingnya menerapkan kebiasaan berolahraga yang baik dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai syariat.






5). Tidak makan banyak dan berpuasa. Junjungan kita Rasulullah Saw tidak pernah makan banyak. Hal ini ditegaskan dalam salah satu haditsnya: "Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak banyak (tidak sampai kekenyangan)"
Terlalu banyak makan malah bisa menimbulkan dampak tidak baik. Misalnya, membuat malas, kegemukan, serta bisa menimbulkan beragam penyakit tertentu.
Berpuasa merupakan salah satu kebiasaan lainnya yang dilakukan Rasulullah. Berpuasa juga dapat dijadikan sebagai upaya agar kita tidak banyak makan, namun teratur dalam mengatur jadwal makan.
Kini sudah banyak terungkap pengaruh berpuasa bagi kesehatan tubuh dan rohani. Karenanya, perbanyaklah puasa sunah dan jangan tinggalkan puasa wajib.
6) Tidak pemarah. Kalau Rasulullah tidak biasa marah, itu karena beliau tahu betul bahaya menjadi pemarah. Ilmu pengetahuan modern pun telah mengungkapkan, bahwa orang yang suka marah (pemarah) rentan terkena berbagai penyakit tertentu seperti stress, serangan jantung, stroke, dan yang lainnya.
Bagaimana menghilangkan kebiasaan marah?
Ada beberapa cara untuk menahan atau mengendalikan marah diantaranya: segera membaca ta 'awwudz, karena amarah itu dari setan dan beristighfarlah. Lebih baik lagi dengan langsung mengambil air wudlu untuk mendinginkan kepala dan hati.





7) Tidak iri dan dengki. Rasulullah amat menjauhi sifat dan sikap iri dan dengki. Iri dan dengki menimbulkan keresahan hati dan kesempitan jiwa yang hanya akan menguras energi sehingga kondisi tubuh melemah. Akibatnya tubuh mudah terserang penyakit. Padahal, "Mu'min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mu'min yang lemah ......"(HR Muslim). Karenanya, sebagai pengikut Rasul, mari kita menjadi mu’min yang kuat dengan mengikuti segala sikap, rutinitas, dan kegemaran beliau agar kita menjadi pribadi yang sehat dan kuat, baik dalam tinjauan ruhani maupun fisik.
Langkah-langkah di atas bisa mulai diterapkan kepada anak-anak di rumah, terutama bagi anak-anak usia tertentu yang dianggap memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Keteladanan langsung dari para orangtua turut menentukan keberhasilan upaya tersebut. (MI-Spn).

Tidak ada komentar: