Rabu, 08 Oktober 2008

Misteri Usia 40 Tahun



Bagi Nabi Saw, usia 40 tahun ke atas adalah masa istimewa sekaligus penuh perjuangan dalam membawa risalah-Nya. Sebab, di usia 40 tahun lah Nabi Muhammad Saw diangkat menjadi Rasul.

Pengangkatannya sebagai Rasul diusia 40 tahun bukanlah tanpa alasan. Melainkan ada alas an tersendiri yang hanya Allah saja yang mengetahui alas an itu.

Terlepas dari usia pengangkatan Nabi sebagai Rasul, memang ada misteri tersendiri dibalik umur 40 tahun itu. Hal ini sebagaimana tersirat dalam firman-Nya:
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. 46:15)

Coba perhatikan ayat di atas, terutama terkait ketika “umur sudah sampai empat puluh tahun”. Allah seakan menegaskan agar ketika kita memasuki usia empat puluh tahun, kita:
1. Lebih mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya.
2. Memperbanyak amal saleh
3. Bertaubat
4. Berserah diri kepada-Nya.
Berkenaan dengan itulah, Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ayyuhal Walad menulis, “Barangsiapa yang telah melampui usia 40 tahun sedangkan kebaikannya tidak dapat mengalahkan kejahatannya, maka hendaklah dia mempersiapkan dirinya untuk masuk ke dalam neraka”.

Ada Apa dengan Usia 40 Tahun
Banyak pakar beranggapan bahwa usia 40 adalah penentu berhasil tidaknya seseorang dalam suatu karir. Namun bagi orang yang beriman, penekanan keberhasilan ini harus diartikan sebagai kemajuan dalam menjalani kehidupan yang dilandasi nila-nilai keimanan.

Secara psikologis, usia 40 tahun dikatakan sebagai masa puber kedua bagi seseorang. Namun bagi orang yang beriman, usia ini sejatinya kian memantapkan mental dan spiritual dalam upaya menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan di akhirat. (Spn/Dbs-Mspn)

Tidak ada komentar: