Senin, 25 Agustus 2008

Jangan Samakan Suami/Istri Anda dengan Suami/Istri Orang Lain

Sopian Muhammad

Suami/istri anda berbeda dengan suami/istri orang lain. Karenanya jangan membanding-bandingkan suami/istri anda dengan pasangan orang lain. Apalagi perbandingan itu mengarah kepada kelemahan atau kekurangan suami/istri anda.
Hindarilah sikap demikian walaupun secara tidak langsung. Seperti menghindari berbagai pikiran yang mengisyaratkan bahwa anda iri terhadap suami/istri orang lain yang lebih tampan/cantik, pintar, memiliki karir yang baik dan seterusnya. Hargai dan kembangkan sisi positif yang dimiliki suami/istri anda.

Jika Penghasilan Suami Kurang
Khusus bagi istri, seandainya pekerjaan suami tidak banyak memberi kemajuan materi, semangati ia dengan cara yang bijaksana. Tunjukan pula bahwa anda menerima dan menghargai jerih payahnya dengan penuh keihklasan. Percayalah, sesungguhnya sang suami, dalam benaknya tetap memikirkan bagaimana caranya untuk bisa meningkatkan taraf ekonomi keluarga.
Pencemoohan yang terus menerus-menerus terhadap kekurangannya dalam memberi nafkah pada keluarga, seperti meletakan bom waktu di rumah anda. Sebab seiring dengan pergantian waktu, ia akan merasa tertekan dan tersudutkan. Lebih bahaya lagi, harga dirinya sebagai lelaki – yang merasa sudah berusaha secara maksimal namun sang istri tidak menghargainya – akan membuat dirinya merasa sangat terhina.
Suami yang mengalami tekanan dan penghinaan seperti itu cepat atau lambat pasti akan bereaksi keras dan memberontak dengan berbagai sikap atau perilaku yang justru akan merugikan anda dan keharmonisan rumah tangga. Ketahuilah, bahwa masalah tersebut cukup sensitif bagi suami. Jika anda tidak pandai-pandai menjaga perasaannya, maka bersiap-siaplah anda untuk menghadapi masalah lainnya.
Berusahalah untuk mengetahui dan memahami pekerjaan suami. Kemudian berilah berbagai masukan yang sekiranya dapat membantu. Sebab dengan turut memikirkan persoalan yang berkenaan dengan pekerjaannya (begitu pula dengan persoalan lainnya) berarti anda telah menunjukan perhatian dan kepedulian terhadapnya. Namun yang harus selalu diingat, lakukanlah dengan cara yang baik dan bijaksana. Jangan sampai justru dapat menyinggung perasaannya.

Menghargai Peran Istri
Seorang suami, juga harus bisa menunjukan penghargaan atas peran istri. Dukung dan doronglah ia dalam menjalankan perannya mengurusi keluarga. Jika waktu luang, bantulah tugas-tugas istri di rumah seperti menjaga anak, dan yang lainnya. Sebab, ketika di rumah, pekerjaan seorang ibu ternyata memang jauh lebih banyak dibandingkan dengan pekerjaan seorang ayah.


Berbagai sikap yang Harus Dihindari
Inilah diantara berbagai sikap yang harus dihindari pasangan suami dan istri:
 Menunjukan ekspresi yang tidak menyenangkan
 Senang mencari-cari kekurangan ataupun kelemahan Banyak menuntut dan memaksakan kehendak
 Menyinggung perasaannya serta tidak menghargai hak-haknya
 Mengingkari jasa-jasa suami/istri
 Membandingkan-bandingkan suami/istri yang mengarah kepada kekurangan atau kelemahannya
• Tetap menganggap suami/istri sebagai lelaki/wanita yang paling utama dalam hidup anda.
• Membuktikan bahwa anda mampu menjalankan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya.
• Istri harus mampu memfungsikan diri ibarat perhiasan yang selalu terlihat indah dalam pandangan suami. Ia harus dapat menjadi penyejuk, penyedap, memberi pesona dan gairah, serta semangat kehidupan suami. Begitu pula dengan suami.

Tidak ada komentar: