Senin, 25 Agustus 2008

Tahap-tahap Perkembangan Anak

Sopian Muhammad

Sebagai orangtua kita harus memahami benar mengenai tahap-tahap perkembangan anak. Sebab dengan pemahaman ini para orangtua dapat menentukan metode atau langkah-langkah yang tepat dalam membesarkan dan mendidik anak.
Berikut tahapan perkembangan anak sebagaimana diadaptasi dari “Psikolog Praktis : Anak, Remaja, dan Keluarga” karangan Prof Dr Singgih D. Gunarsa – Dra. Ny. Singgih D. Gunarsa yaitu :

1. Tahap perkembangan kepribadian
Pada tahap ini perkembangan kepribadian anak ditandai dengan :
• Pembentukan hati nurani sebagai inti pribadi, petunjuk bagi tingkah laku dan sensor terhadap keinginan dan dorongan yang tidak wajar disalurkan.
• Sifat egosentris mulai dikikis dan sifat lebih mengingat orang lain mulai dipupuk.
• Dorongan ingin tahu tersalur melalui pertanyaan yang perlu jawaban.
• Penanaman disiplin dan tanggungjawab secara bertahap melalui pelaksanaan tugas dan kewajiban dengan derajat kesulitan yang meningkat sesuai dengan umur

2. Tahap Perkembangan Sosial
Pada tahap ini perkembangan sosial pada anak ditandai dengan :
• Hubungan dengan teman memperlihatkan perubahan. Anak mulai pergi dengan teman, keluar lingkungan keluarga dan memperluas lingkungan sosialnya dengan lingkungan teman di sekolah maupun di luar sekolah. Anak belajar mengenal tata cara dan adat istiadat keluarga lain.
• Anak berumur 6 – 8 tahun : belum merasa adanya perbedaan jenis. Merasa biasa bila bermain dengan teman sejenis maupun lawan jenis.
• Anak berumur 9 – 10 tahun : mulai merasa kurang pantas dan tidak senang bermain dengan lawan jenis, karena mulai menyadari adanya perbedaan sifat sesuai dengan jenis kelaminnya.
• Anak berumur 11 – 12 tahun : perhatian mulai ditujukan pada teman lawan jenis.
Anak perempuan dengan tingkah laku khasnya ingin menarik perhatian teman pria. Anak laki-laki dengan sikap kesatria dan tingkah laku overacting ingin memberi perlindungan dan menarik perhatian teman putri. Mereka senang bila dikelompokkan bersama. Segi perkembangan pengamatan memperlihatkan perkembangan dimana anak dari alam fantasi harus menerima kenyataan dari dunia realitas.

3. Tahap Perkembangan Pengamatan dan Daya Tangkap
Pada tahap perkembangan pengamatan dan daya tangkap ini ditandai dengan :
• Anak berumur 7 – 8 tahun : Sintesa fantasis : dari suatu hasil pengamatan, misalnya terhadap suatu gambar, suatu pengalaman hanya akan tertinggal kesan keseluruhan yang kabur. Beberapa hal teringat jelas, lainnya ditambahkan dengan fantasi.
• Anak berumur 8 – 12 tahun : Analisa : sifat-sifat dibedakan dari bendanya. Bagian-bagian dipelajari, tanpa melihat keseluruhan hubungannya. Pengamatan lebih konkrit.
• Anak berumur 12 tahun sudah mencapai kemampuan pengamatan sintesa logis. Pengertian mencapai pengertian bijaksana. Keinginan untuk mencari realitas mendorong untuk menjelajahi alam sekitar. Perhatian ditujukan pada peristiwa yang benar terjadi, riwayat perjalanan, pengalaman dan petualangan yang lebih realistis.
• Remaja awal 12 – 13 tahun : Daya berpikir logis sudah mencapai tingkat dimana ia mulai dapat mengemukakan pikirannya. Pemikiran empiris menyebabkan pikiran bersifat logis rasional. Pengetahuannya yang bertambah luas menyebabkan timbulnya cita-cita dan angan-angan yang menjulang tinggi bagi hari depannya yang masih jauh. Sikap kritis dan mepertanyakan kebenaran dari apa yang dihadapi akan mendorong atau mendesak fantasi agar tercapai pikiran yang realistis.

Dengan melihat aspek perkembangan yang berbeda pada setiap tahap perkembangan masa anak, maka dapat dikemukakan bahwa dalam menghadapi, mendidik dan mengajar anak, perlu mengerti tahap-tahap perkembangannya.
Menurut Prof. Singgih, mengerti anak berarti mengenal anak secara mendalam, dengan aspek perkembangan dan tujuan perkembangannya, serta latar belakang lingkungan yang berpengaruh dalam pembentukan perilaku dan kepribadiannya.
Masih menurutnya, mengenal anak berarti mengetahui macam-macam ciri khusus, segi karakterologis maupun kemampuan dan batas-batasnya, latar belakang lingkungan yang mendasari dan mempengaruhi perkembangannya.

Tidak ada komentar: